15/04/10

Catatan Nunu Duta: PANTULAN KEHIDUPAN

,
PANTULAN KEHIDUPAN

Seorang sahabat pernah mendatangiku di sebuah rumah sakit. Dia adalah seorang junkey (mantan pengguna narkoba). Dulu Saat aku bertemu dengannya kondisinya begitu terpuruk, lemah dan tak berdaya. Hidupnya saat itu penuh dengan halusinasi, ketakutan dan kegelisahan.
Miris hati ini melihatnya sakau. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk mengurangi rasa sakinya akibat ketergantungan pada obat-obat terlarang itu. Di setiap ketenangannya aku berbisik di telinganya “ALLAH telah mengampunimu sahabatku, bertahanlah, setelah itu akan kutemani langkahmu menuju jalan untuk menemukan pintu kemuliaan-Nya.” Di setiap tengadah tanganku ku sebut namanya. Aku tak tahu bagaimana aku harus bersikap di tengah kesakitannya namun aku selalu menghadirkannya dalam setiap doaku.
Hari ini aku kedatangannya di saat kondisiku begitu lemah. Sentuhannya membangunkanku dalam kesakitan. Ternyata benar kini hidupnya terlepas dari segala yang pernah menjeratnya. Aku tak kuasa menahan air mata ini saat dia berbisik kepadaku, hal yang sama yang pernah kulakukan padanya di saat kondisinya terjajah dengan keadaan yang begitu menyakitkan. Ternyata apa yang pernah kulakukan padanya kini diduplikasi olehnya. “ALLAH sangat menyayangimu sahabatku, bertahanlah karena jasamu belum sempat terbalas olehku. Aku dan mereka yang berdiri disini sangat berharap kesembuhanmu dan kami sangat menyayangimu,” itulah kata-kata dalam bisikannya.
Sumber kekuatan bagiku itulah yang Engkau kirimkan melalui mereka untukku Ya Rabb... Segala puji bagi-Mu. Hamba yakin bahwa di tengah kesakitanku Engkau tak pernah diam memandangku. Terima kasih ya Allah.
Namun di waktu lain seorang sahabat menemukanku terbaring kesakitan, kemudian dia menatapku tajam, “mengapa kau tak pernah bilang tentang kesakitanmu ini, tak adakah kepercayaan buatku sebagai teman dekatmu dan sahabatmu?Demi ALLAH Pertanyaan itu menghakimiku, tak ada kata dan penjelasan yang bisa kuutarakan padanya. Hatiku ingin mengatakan padanya bahwa tak mungkin ada keluhanku di tengah tawamu, tak mungkin ada rintihan kesakitanku ditengah kegundahanmu, dan tak mungkin aku lemah ditengah kerapuhanmu.” Andai bisa aku menceritakan pada mereka sahabat-sahabatku tentang sebuah kesejatian dari makhluk yang menempatkan dirinya sebagai sahabat. Semoga itulah yang aku lakukan pada mereka. menjadi sandaran buat mereka yang lelah, menjadi penenang buat mereka yang gelisah dan menjadi kekuatan buat mereka yang rapuh tanpa daya. Walau terkadang aku sendiri bingung dimana aku bisa bersandar, kemana ketenangan bisa kudapatkan dan darimana kekuatan itu bisa aku peroleh? Namun tenyata kehadiran kalian membuatku merasakan bahwa diriku ini telah berarti untuk kalian sahabat-sahabat yang sangat kusayangi. Engkau telah melempar kepercayaan itu sebagai kekuatan terbesar dalam hidupku.
Berjalan dengan amanah dari kalian, beribu rahasia telah kalian curahkan padaku untuk kusimpan dan harus kujaga kelegalitasannya sebagai bentuk kepercayaan kalian padaku. Membuatku bertahan dan menemukan jalan kemana harus kutuju untuk dapat bersandar, berkeluh kesah memohon kekuatan dan petunjuk untuk selalu menjadi insan yang amanah buat kalian. dan jalan itu adalah KIBLAT, menghadap pada-Nya. Dia-Lah ALLAH yang maha memberikan segala yang terbaik di setiap langkah.
Aku sangat percaya bahwa apa yang akan kudapatkan hari esok adalah pantulan kehidupan yang telah kuarungi hari kemarin dan hari ini.
Terima kasih yang tak terhingga kepada Dzat yang Maha Pengasih dan penyayang. Berbagai kasih yang tak terhingga yang dilimpahkan-Nya pada seluruh makhluk yang telah diciptakan-Nya sebagai bentuk rasa sayang-Nya. Kiriman salawat kepada junjungan sang pembawa obor perdamaian umat-Nya Muhammad SAW. Allahumma Shalli ,ala syaidina Muhammad wa alaa Alihi Muhammad...
Terima kasih kepada seluruh insan yang telah memasukkan berbagai ilmu dalam jasad yang awalnya hanya berasal dari alam kebodohan ini. Karena ilmu yang kudapatkan darimu wahai orang tua dan guru-guruku adalah alat yang membuatku terlepas dari alam kebodohan itu. Ilmu ini yang kujadikan pedoman untuk dapat mengerti dan paham tentang dilematika hidup yang sesungguhnya, Engkau sahabat sejati yang tak akan pernah lekang oleh waktu dan peradaban.
Terima kasih buat sahabat-sahabatku karena kehadiranmu adalah sumber kekuatan tersendiri untukku, kalian pelaku sejarah dalam hidupku, kalian telah menggoreskan berbagai warna dalam tinta cacatan kalian bersamaku. Jika aku dapat meraih dan mengambil awan-awan putih di langit, akan kutulis kalian di awan itu lalu kuterbangkan lagi awan itu kelangit agar semua orang dapat mengetahui dan melihat bahwa aku sangat beruntung mengenal kalian dan aku sangat menyayangi kalian. Tak ada alasan merngapa aku menyayangi kalian, karena Semua Rasa sayang ini Karena Allah yang menganugerahkannya untuk kalian.

Semoga cacatan ini dapat menjadikan kita dewasa dalam menyikapi seluruh sapaan alam untuk kita, menjadikan kita kuat saat semua orang merasa nyaman untuk bersandar di pundak kita, saat sahabat kita bangkit karena satu kalimat yang kita lisankan buatnya dan saat kehadiran kita menambah kekuatannya.

SEMUA YANG TERJADI DALAM HIDUP INI ADALAH PANTULAN ATAS KEHIDUPAN KITA SEBELUMYA.
SEMOGA ALLAH MENJADIKAN KITA MAKHLUK YANG AMANAH AMIN..!!